Karang taruna

Selamat Datang Di Halaman Karang Taruna Sukabumi Utara

Fogging Deman berdarah

Fogging Deman berdarah >

Foging Deman berdarah

Fogging Deman berdarah

Deman berdarah dengeue (dbd) merupakan hal boleh dianggap luar biasa, penyakit ini membuat banyak masyarakat menjadi resah karenannya, karena sudah banyak yang terjangkit bemam berdarah berakhir dengan kematian. sebuah senyuman akan berubah menyadi tangis tak kala kita melihat orang yang kita sayangi menderita penyakit ini. demam berdarah (dbd) tidak sedikit masyarakat kita mengalami hal ini. kita semua berharap mudah mudahan tidak terjadi untuk keluarga kita dan masyarakat kita
demam berdarah (dbd) merupakan demam dengue yang disertai pembersihan hati dan manisfetasi pendarahan. pada keadaan yang parah terjadi kegagaln sirkulasi darah dan penderita jatuh syok hipovolemik akibat kebocoran plasma dbd merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya dari satu penderita kependerita lainnya disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti .
berdasakan kriterian klinis dan laboratorisa. Maka ciri-ciri demam berdarah dapat dikategorikan seperti ini:
  • secara klinis
  • demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas,berlangsung terus menerus selama 2-7 hari;
  • terdapat manifestasi perdarahan,termasuk uji tourniquet positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,hematemesis dan atau melena;
  • pembesaran hati; dan
  • syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
  • Kriteria Laboratoris:
  • trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang);
  • hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20% atau lebih menurut standar umur dan jenis kelamin.
Pola penyebaran demam berdarah Dengue dari satu penderita ke penderita lain, hal ini disebabkan karena peran nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebar penyakit ini. Bahkan satu gigitan nyamuk yang membawa virus penyakit ini mampu menularkan penyakit pada orang yang sehat. Nyamuk yang berperan dalam penularan DBD adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini hidup di daerah yang beriklim tropis dan sub tropis seperti Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Nyamuk ini hidup dan berkembang biak pada tempat-tempat penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti bak mandi/wc. Tempat minuman burung, air tendon, air tempayan/gentong, kaleng, ban bekas dan lain-l. Perkembangan hidup nyamuk Aedes aegypti dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan telurnya. Umur nyamuk Aedes aegypti betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 1,5 bulan, tergantung dari suhu dan kelembaban udara di sekelilingnya.Kemampuan terbangnya berkisar antara 40-100 m dari tempat perkembangbiakannya. Tempat istirahat yang disukai nyamuk ini adalah bendabenda yang tergantung yang ada di dalam rumah seperti gorden, kelambu dan baju di kamar yang gelap dan lembab. Kepadatan nyamuk ini akan meningkat pada waktu musim hujan, dimana terdapat genangan air bersih yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Jika kita perhatikan pola perkembangan nya maka kita juga dapat memotong pola perkembangnnya memotong siklus penyebaran DBD denngan cara Fogging.
poging
yaitu pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa; b) abatisasi, yaitu penaburan abate dengan dosis 10 gr untuk 100 liter air pada tampungan air yang ditemukan jentik nyamuk; c) penyuluhan dan penggerakan masyarakat dalam PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3 M, yaitu menguras, menutup tampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Tujuan dari fogging adalah untuk membunuh sebagian besar vektor infektif dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri (Iskandar, dkk, 1985). Alat yang digunakan untuk fogging terdiri dari portable thermal fog machine dan ultra low volume ground sprayer mounted. Dalam program pemberantasan DBD racun serangga untuk fogging yang digunakan adalah golongan organophosporester insectisida seperti
malathion, sumithion, fenithrothion, perslin dan lain-lain. Dosis yang dipakai untuk malathion murni adalah 438 gr/hektar. Namun untuk pelaksanaan fogging dengan fog machine malathion harus diencerkan dengan penambahan solar atau minyak tanah sehingga menjadi larutan dengan konsentrasi 4-5%. Cara pembuatan larutan tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1) 1 liter malathion 96% EC + 19 liter solar = 20 liter malathion 4,8%; atau 2) 1 liter malathion 50% EC + 10 liter solar = 11 liter malathion 4,5 %.
  • PSN (pemberantasan Sarang Nyamuk)
Selain itu juga dapat dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan abatisasi untuk memberantas jentik nyamuk: dan metode 3m :
1.menguras,
2.mengubur dan
3. menutup

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar